Hari Peringatan Nasional-Rasa sakit bersejarah bergerak maju

src=http___www.wendangwang.com_pic_87d04e80c5ea70e8f21d3566330cc3dd7844d6a8_1-810-jpg_6-1440-0-0-1440.jpg&refer=http___www.wendangwang

Hari Peringatan Nasional-Kepedihan bersejarah bergerak maju

Di tahun-tahun dingin, pada hari pengorbanan publik nasional, atas nama negara, ingat orang mati dan hargai ingatan roh-roh heroik.Kota kuno Nanjing, melintasi perubahan sejarah, telah mengalami ritual yang belum pernah terlihat dalam sejarah.Pada pagi hari tanggal 13, para pemimpin partai dan negara menghadiri upacara peringatan nasional yang diadakan di Balai Peringatan Korban Pembantaian Nanjing oleh Penjajah Jepang.

Ini bukan fermentasi sentimen nasional, atau gumaman keluhan sejarah, melainkan bobot undang-undang, martabat pengorbanan dan militer, dan presentasi masalah utama negara.

src=http___pic4.zhimg.com_v2-aac4d8f48d1bd72e06668eec23a3aa75_1440w.jpg_source=172ae18b&refer=http___pic4.zhimg

Jika ingatan itu karena kenangan yang tidak bisa dilupakan, maka pengorbanan publik datang dari rasa sakit yang tidak bisa dihapus.Sejarah kembali ke 13 Desember, 77 tahun yang lalu.Dari 13 Desember 1937 hingga Januari 1938, pasukan Jepang menerobos ke Kota Nanjing dan melakukan pembunuhan massal yang tragis terhadap rekan-rekan senegara saya yang tidak bersenjata selama enam minggu.Kekejaman kekejaman dan kesedihan dari bencana, seperti di Pengadilan Militer Internasional Timur Jauh, ketika hakim meminta profesor sejarah Amerika Bedes untuk memperkirakan jumlah pembantaian, dia berkata dengan gentar: “Pembantaian Nanjing melibatkan jangkauan luas.Tidak ada yang bisa menggambarkannya sepenuhnya.”

Pembantaian Nanjing bukanlah malapetaka bagi sebuah kota, tetapi malapetaka bagi sebuah bangsa.Ini adalah rasa sakit yang tak terlupakan di kedalaman sejarah bangsa China.Tidak ada adegan sejarah yang bisa diabaikan, dan tidak ada retorika alternatif yang bisa digoyahkan.Dari sudut pandang ini, mengubah duka keluarga dan duka kota menjadi duka nasional adalah kenangan mendalam akan bencana yang mendalam, pembelaan tegas terhadap martabat bangsa, dan ekspresi perdamaian manusia.Postur naratif nasional seperti itu bukan hanya pewarisan dan penilaian sejarah, tetapi juga ekspresi dan ketegasan realitas.

Tentu saja, ini bukan hanya negara yang menggunakan titik-titik sakit sejarah bangsa untuk menyampaikan kebangkitan memori nasional dan mengekspresikan posturnya ke tatanan internasional.Sama seperti peringatan untuk awal yang lebih baik, pengorbanan publik adalah untuk terus maju dalam penderitaan sejarah.Siapa yang melupakan sejarah akan sakit jiwa.Bagi orang yang jiwanya sakit karena melupakan sejarah, sulit untuk menelusuri jalur pertumbuhan dalam evolusi linier sejarah.Hal ini juga berlaku untuk sebuah negara.Membawa rasa sakit dalam ingatan sejarah bukanlah untuk merangsang dan memupuk kebencian, tetapi untuk melangkah maju dengan kokoh dalam kekaguman sejarah, menuju tujuan yang positif.

Kepedihan sejarah itu nyata dan nyata, hanya karena orang-orang yang menanggungnya adalah individu-individu yang konkret dan nyata.Dalam hal ini, subjek yang maju dalam penderitaan sejarah adalah setiap warga negara suatu negara.Dan inilah sebenarnya ekspresi emosional yang akan ditumpahkan Hari Peringatan Nasional.Pengorbanan minuman dalam bentuk Hari Peringatan Nasional menunjukkan bahwa negara abstrak telah dipersonifikasikan, dan kehendak, keyakinan, dan emosi negara itu menyatu dengan sentimen manusia biasa.Ini juga mengingatkan kita masing-masing bahwa kita dapat melampaui individu, keluarga dan lingkaran kecil, serta emosi darah, lingkaran sosial, dan daerah pedesaan.Kita adalah satu kesatuan, kita sama-sama berduka, dan merupakan tanggung jawab dan kewajiban kita bersama untuk menghindari terulangnya tragedi sejarah.

Tidak ada yang bisa tinggal di luar sejarah, tidak ada yang bisa melampaui sejarah, dan tidak ada yang bisa dikecualikan dari "kita".Orang ini bisa menjadi penggali sejarah yang terus menambahkan nama untuk tembok ratapan sipil, atau penyapu yang membersihkan debu monumen;orang ini dapat menjadi pemanggil untuk membawa Hari Peringatan Nasional ke dalam visi negara, atau dapat menjadi pejalan kaki dalam keheningan pada Hari Peringatan Nasional;orang ini bisa menjadi pekerja hukum yang melindungi hak asasi wanita penghibur, atau sukarelawan yang menceritakan sejarah di aula peringatan.Setiap orang yang terus menerus memadatkan dan mengilhami semangat kebangsaan, memupuk dan mencetuskan perangai kewargaan dalam pedihnya sejarah, merupakan penyumbang aktif bagi kemajuan negara dan terwujudnya kemakmuran nasional, serta merupakan pengalaman dan wawasan sejarah yang patut diapresiasi. .

src=http___img.51wendang.com_pic_3ae060b5009fc74ffc3ae17321daf49c069bba23_1-810-jpg_6-1440-0-0-1440.jpg&refer=http___img.51wendang

 


Waktu posting: 13 Des-2021